Langsung ke konten utama

Actress of The Week: Julie Andrews

Julie Andrews adalah salah satu aktris dan penyanyi paling legendaris dalam sejarah Hollywood. Dengan suara soprano yang tak tertandingi dan bakat akting yang luar biasa, ia telah memikat hati penonton selama beberapa dekade. Lahir dengan nama Julia Elizabeth Wells pada 1 Oktober 1935 di Walton-on-Thames, Surrey, Inggris, Julie Andrews telah membangun karier yang gemilang di dunia teater, film, dan televisi. Dikenal karena peran-perannya yang ikonik dalam film musikal seperti Mary Poppins dan The Sound of Music, Andrews adalah sosok yang dicintai oleh penonton segala usia di seluruh dunia.

Awal Karier dan Kejayaan di Panggung Teater

Julie Andrews memulai kariernya di dunia hiburan sejak usia dini. Bakat menyanyi Julie sudah terlihat sejak kecil, dan pada usia 10 tahun, ia telah tampil di panggung teater dan radio. Suara sopranonya yang indah dan kemampuannya dalam mencapai nada tinggi membuatnya cepat dikenal di dunia teater Inggris.

Pada usia 19 tahun, Andrews melakukan debutnya di Broadway dalam musikal The Boy Friend (1954), yang dengan cepat membuatnya menjadi bintang muda yang bersinar. Keberhasilannya di Broadway berlanjut dengan perannya sebagai Eliza Doolittle dalam produksi asli musikal My Fair Lady (1956). Penampilannya yang menawan dan vokalnya yang luar biasa membuatnya mendapatkan pujian kritis dan menempatkannya sebagai salah satu aktris panggung terkemuka pada masanya.

Andrews melanjutkan kesuksesannya di panggung Broadway dengan membintangi musikal Camelot (1960), di mana ia berperan sebagai Guinevere. Peran-peran ini tidak hanya memperkuat reputasinya sebagai aktris teater yang berbakat tetapi juga membuka jalan bagi karier filmnya yang legendaris.

Terobosan Besar di Dunia Film

Julie Andrews membuat debut filmnya yang fenomenal dalam peran utama sebagai Mary Poppins dalam film Disney Mary Poppins (1964). Peran ini segera membuatnya menjadi bintang besar di Hollywood. Mary Poppins adalah film musikal yang dipenuhi dengan fantasi dan keajaiban, di mana Andrews memerankan seorang pengasuh dengan kemampuan magis yang mengubah hidup anak-anak yang dia asuh. Suara emasnya terdengar dalam lagu-lagu yang menjadi klasik seperti "A Spoonful of Sugar" dan "Supercalifragilisticexpialidocious."

Penampilan Andrews dalam Mary Poppins tidak hanya memikat penonton tetapi juga para kritikus. Ia memenangkan Academy Award untuk Aktris Terbaik atas perannya ini, sebuah prestasi luar biasa untuk debut filmnya. Film ini juga menjadi salah satu film terlaris pada masanya, dan Julie Andrews langsung diakui sebagai salah satu bintang terbesar di Hollywood.

Setahun kemudian, Julie Andrews membintangi film musikal lainnya yang tak kalah legendaris, The Sound of Music (1965). Dalam film ini, Andrews berperan sebagai Maria, seorang calon biarawati yang menjadi pengasuh tujuh anak Kapten von Trapp di Austria pada masa Perang Dunia II. The Sound of Music tidak hanya menjadi salah satu film paling dicintai sepanjang masa tetapi juga memperkuat status Andrews sebagai ikon layar lebar. Lagu-lagu seperti "Do-Re-Mi," "My Favorite Things," dan "The Hills Are Alive" menjadi bagian dari budaya populer, dan karakter Maria yang diperankan Andrews menjadi simbol kehangatan dan kebahagiaan.

Karier Pasca-Kesuksesan Besar

Setelah kesuksesan luar biasa dari Mary Poppins dan The Sound of Music, Julie Andrews melanjutkan karier filmnya dengan membintangi berbagai film lainnya, seperti Hawaii (1966), Thoroughly Modern Millie (1967), dan Victor/Victoria (1982). Dalam Victor/Victoria, Andrews menunjukkan fleksibilitas aktingnya dengan memainkan peran ganda sebagai seorang wanita yang berpura-pura menjadi pria yang berpura-pura menjadi wanita. Perannya dalam film ini mendapatkan nominasi Academy Award dan Golden Globe Award, membuktikan bahwa Andrews tidak hanya ahli dalam musikal tetapi juga dalam genre komedi dan drama.

Namun, meskipun kesuksesannya di layar lebar, Andrews tidak pernah melupakan akar teaternya. Dia terus tampil di panggung teater dan juga menjadi penulis buku anak-anak yang sukses, bersama dengan suaminya, sutradara Blake Edwards.

Tantangan dan Kebangkitan

Pada akhir 1990-an, Julie Andrews menghadapi tantangan besar dalam kariernya ketika ia mengalami kerusakan pita suara setelah menjalani operasi tenggorokan, yang secara signifikan memengaruhi kemampuannya untuk bernyanyi. Meskipun kehilangan suaranya menjadi pukulan berat, Andrews tetap berkomitmen untuk kariernya dan terus bekerja sebagai aktris dan narator. Ia kembali ke layar lebar dengan peran sebagai Ratu Clarisse Renaldi dalam film The Princess Diaries (2001) dan sekuelnya The Princess Diaries 2: Royal Engagement (2004), di mana ia menunjukkan bahwa meskipun tidak lagi bernyanyi seperti dulu, pesona dan bakat aktingnya tetap tak tertandingi.

Pada usia 70-an, Andrews memulai karier baru sebagai penulis buku anak-anak, berkolaborasi dengan putrinya, Emma Walton Hamilton. Mereka bersama-sama menulis serangkaian buku yang sangat populer, menunjukkan bahwa kreativitas dan cinta Andrews terhadap seni tidak pernah pudar.

Warisan dan Pengaruh

Julie Andrews adalah salah satu bintang terbesar dalam sejarah perfilman dan teater, dengan warisan yang akan dikenang selamanya. Ia adalah ikon budaya yang telah menginspirasi generasi demi generasi dengan suaranya yang indah, bakat aktingnya yang memukau, dan kepribadiannya yang anggun.

Andrews telah menerima banyak penghargaan sepanjang kariernya, termasuk penghargaan Kennedy Center Honors, Golden Globe Awards, Grammy Awards, dan penghargaan khusus dari British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) untuk kontribusinya yang luar biasa dalam dunia hiburan.

Kesimpulan

Julie Andrews adalah contoh sejati dari keanggunan, ketekunan, dan bakat yang luar biasa. Dari panggung Broadway hingga layar lebar Hollywood, ia telah menciptakan karakter-karakter yang tak terlupakan dan membawakan lagu-lagu yang akan terus dikenang sepanjang masa. Meskipun menghadapi tantangan besar dalam hidupnya, Andrews selalu bangkit dengan keanggunan dan dedikasi yang mengagumkan.

Hingga hari ini, Julie Andrews tetap menjadi ikon abadi dalam industri hiburan, dihormati dan dicintai oleh penonton di seluruh dunia. Warisannya sebagai aktris, penyanyi, dan penulis akan terus hidup dalam karya-karyanya yang tak lekang oleh waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bromance on Spartacus: Vengeance, Agron & Nasir

Sebenarnya, sudah lama ingin mencoba menyaksikan serial Spartacus, hanya saja tidak seperti serial lainnya setiap season dalam Spartacus memiliki judul sendiri, sempat bingung apa bedanya antara Spartacus: Blood and Sand, Spartacus: Vengeance dan Spartacus Gods of The Arena. Ternyata Blood and Sand adalah season pertama dari Spartacus sementara Vengeance adalah season keduanya, dan Gods of The Arena lebih ke miniseri/prequel-nya, ada perbedaan diantara kedua season Spartacus, aktor pemeran utamnya berganti dari Andy Whitfield ke Liam McIntyre. Ada beberapa aktor dan aktris ternama bermain dalam film ini, masih ingat Xena: The Warrior Princess, yup, pemeran utamanya Lucy Lawless kembali berperan sebagai Lucretia. Spartacus: Vengeance Lucy Lawless as Lucretia Spartacus vs Game of Thrones Lebih banyak adegan kekerasan dan Nudity dalam serial ini dibanding Games of Thrones. Karena memang bercerita tentang masa kebesaran Romawi dimana banyak diperlihatkan adegan seks bebas dan

Actress of The Week: Taissa Farmiga

Taissa Farmiga (/ taɪˈɪsə fɑːrˈmiːɡə /; lahir 17 Agustus 1994) adalah seorang aktris Amerika. Dia memulai karirnya dalam film di drama Higher Ground (2011) yang disutradarai oleh saudara perempuannya Vera Farmiga, dan kemudian membuat debut televisi di seri FX American Horror Story: Murder House (2011), yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai Ratu Jeritan Kontemporer. Dia kemudian muncul di tiga musim lainnya, Coven (2013), Roanoke (2016), dan Apocalypse (2018). Farmiga sejak itu muncul dalam film-film seperti The Bling Ring (2013), Mindscape (2013), At Middleton (2013), The Final Girls (2015), 6 Years (2015), In a Valley of Violence (2016), Rules Don't Apply (2016), What They Had (2018), The Long Dumb Road (2018), The Nun (2018), dan The Mule (2018). Dia juga menyuarakan Raven superhero dalam film animasi Justice League vs. Teen Titans (2016) dan Teen Titans: The Judas Contract (2017). Dia membuat debut panggungnya dalam kebangkitan drama Broadway

Actor of The Week: Aaron Taylor-Johnson

Aaron Perry Taylor-Johnson (13 Juni 1990) adalah seorang aktor Inggris. Dia mulai tampil pada usia enam dan telah muncul dalam film seperti Angus, Thongs and Perfect Snooging dan The Illusionist. Dia kemudian membintangi Nowhere Boy, di mana ia memainkan John Lennon; Kick-Ass dan sekuel nya Kick-Ass 2, di mana ia memainkan David "Dave" Lizewski / Kick-Ass; dan film Godzilla. Dia dikenal sebagai Aaron Johnson sampai ia mulai menganti namanya sebagai Aaron Taylor-Johnson di Kick-Ass 2, secara legal setelah menikah sutradara Sam Taylor-Wood. Johnson mulai menjalin hubungan dengan sutradara Nowhere Boy-nya, Sam Taylor-Wood, 23 tahun lebih tua darinya. Pasangan ini mengumumkan pertunangan mereka pada premier film tersebut pada Oktober 2009. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan yang lahir sebelum menikah, Wylda Rae (lahir 7 Juli 2010) dan Romy Hero (lahir 18 Januari 2012). Johnson dan Taylor-Wood menikah di Babington House, Somerset pada 21 Juni 2012 Johnson mengadopsi