Awal Kehidupan dan Karier di YouTube
Joji dibesarkan di Osaka, Jepang, dan pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya. Joji mulai dikenal di internet melalui kanal YouTube-nya, di mana ia membawakan konten komedi absurd yang menonjolkan karakter satir seperti Filthy Frank dan Pink Guy. Video-videonya sering kali menampilkan humor gelap dan gaya komedi ekstrem yang memiliki pengikut setia.
Karakternya, Filthy Frank, adalah persona yang nyeleneh dan kerap menyindir budaya internet serta tren media sosial. Kanal YouTube-nya menjadi sangat populer, bahkan mempopulerkan berbagai fenomena internet, termasuk tantangan "Harlem Shake," yang menjadi viral. Sementara itu, sebagai Pink Guy, Joji merilis album komedi yang berisi lagu-lagu lucu dan satir, seperti Pink Season (2017).
Namun, meskipun sukses besar sebagai kreator konten, Joji merasa terbatas dengan karakter komedi tersebut. Ia mulai mengalami masalah kesehatan fisik dan mental akibat tuntutan karier di YouTube, yang akhirnya mendorongnya untuk meninggalkan kanal tersebut pada tahun 2017 dan fokus pada karier musik yang lebih serius. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemarnya, tetapi ternyata menjadi langkah yang tepat untuknya.
Transisi ke Dunia Musik
Meskipun Joji pertama kali dikenal sebagai komedian, minatnya pada musik sebenarnya sudah lama ada. Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang produksi musik dan mulai menulis dan merekam lagu-lagu yang lebih serius dan emosional. Saat mulai beralih ke dunia musik, Joji membawakan karya-karya yang jauh berbeda dari konten komedi YouTube-nya. Musiknya memiliki nuansa gelap, penuh emosi, dan cenderung eksperimental, memadukan elemen R&B, lo-fi, dan hip-hop.
Di bawah nama panggung Joji, ia menandatangani kontrak dengan label musik 88rising yang dikenal mendukung artis-artis Asia dalam industri musik internasional. Debut EP-nya, In Tongues (2017), mendapat sambutan positif dan memperkenalkan Joji sebagai penyanyi dengan gaya musik yang melankolis dan lirik yang penuh perasaan. Lagu-lagu seperti "Will He" dan "Demons" menjadi populer di kalangan penggemar dan memperkuat posisinya sebagai artis yang serius di dunia musik.
Album dan Karier Musik
Setelah EP In Tongues, Joji merilis album debutnya, BALLADS 1, pada tahun 2018. Album ini termasuk single sukses seperti "Slow Dancing in the Dark," yang menjadi hit besar dan memperkenalkan Joji ke audiens yang lebih luas. BALLADS 1 mendapat pujian karena liriknya yang introspektif dan produksi yang unik, mencampurkan elemen lo-fi, R&B, dan elektronik. Album ini berhasil memuncaki Billboard R&B/Hip-Hop Albums Chart, menjadikannya sebagai artis Asia pertama yang mencapai posisi tersebut di tangga lagu tersebut.
Pada tahun 2020, Joji merilis album keduanya, Nectar, yang menampilkan lagu-lagu populer seperti "Sanctuary" dan "Run." Nectar menunjukkan perkembangan musikal Joji dengan pendekatan yang lebih beragam, termasuk kolaborasi dengan artis seperti Diplo dan Benee. Album ini sukses besar, baik secara kritis maupun komersial, dan memperkuat posisi Joji sebagai artis yang terus berkembang dan bereksperimen dengan gaya musiknya.
Gaya Musik dan Lirik
Musik Joji sering digambarkan sebagai "sad boy music" karena liriknya yang mendalam dan melankolis, membahas tema-tema seperti patah hati, kerinduan, dan kesepian. Dalam lagu-lagunya, Joji menggambarkan perasaan emosional yang kompleks, sering kali dengan lirik sederhana namun menyentuh. Suaranya yang dalam dan penuh perasaan memberikan karakter unik pada musiknya, sementara aransemen minimalis dan melodi yang muram menambah kedalaman emosional.
Pengaruh musik Joji berasal dari berbagai genre, termasuk R&B, lo-fi, dan hip-hop, serta dari artis-artis seperti Radiohead, James Blake, dan bahkan beberapa elemen musik lo-fi Jepang. Dengan gaya unik ini, Joji berhasil membangun identitas musik yang khas dan mudah dikenali.
Penerimaan dan Pengaruh dalam Budaya Pop
Keberhasilan Joji dalam beralih dari YouTube ke industri musik dianggap sebagai salah satu transformasi karier yang paling sukses. Musiknya diterima dengan baik oleh penggemar lama dan baru, dan ia mendapatkan pengakuan luas sebagai penyanyi dan penulis lagu. Pencapaian Joji membuka jalan bagi lebih banyak artis Asia untuk masuk ke pasar musik internasional dan mengukuhkan posisinya di industri musik global.
Sebagai seorang artis berdarah Jepang, Joji juga menjadi simbol keberhasilan bagi komunitas Asia di dunia hiburan, terutama melalui kolaborasinya dengan 88rising, sebuah label yang mendukung artis-artis Asia-Amerika. Joji membuktikan bahwa musisi dari berbagai latar belakang budaya bisa diterima dan diapresiasi di panggung global.
Kehidupan Pribadi
Joji dikenal sebagai sosok yang tertutup tentang kehidupan pribadinya, jarang memberikan wawancara, dan memilih untuk menjaga jarak dari sorotan media. Penggemarnya menghormati pilihannya untuk menjalani kehidupan yang lebih privat, terlebih setelah keputusannya untuk mundur dari karier YouTube yang membuatnya terkenal.
Ia lebih suka fokus pada musiknya dan terus berkarya tanpa banyak terlibat dalam kontroversi atau gosip. Meskipun kehidupannya sebagai Filthy Frank dan Pink Guy telah berakhir, ia tetap mengingat masa-masa itu dengan apresiasi, bahkan menyebut bahwa itu adalah bagian dari perjalanan yang membentuk siapa dirinya saat ini.
Diskografi dan Lagu Populer
- EP In Tongues (2017): Lagu-lagu seperti "Will He" dan "Demons" mulai menunjukkan sisi musikalitas Joji yang lebih serius.
- BALLADS 1 (2018): Album debut dengan hit besar "Slow Dancing in the Dark" dan "Yeah Right," yang menjadi penanda kesuksesan Joji sebagai musisi.
- Nectar (2020): Album kedua yang memperlihatkan perkembangan artistik Joji dengan lagu-lagu seperti "Sanctuary" dan "Run."
Pengaruh dan Warisan
Joji adalah salah satu artis pertama yang berhasil memanfaatkan popularitas dari dunia media sosial dan YouTube untuk menciptakan karier musik yang serius. Dengan gaya musik yang emosional dan lirik yang menyentuh, Joji telah membangun basis penggemar yang kuat dan setia yang terus mendukung setiap karya barunya. Ia juga menjadi inspirasi bagi kreator-kreator lain yang ingin keluar dari karakter lama mereka dan mengejar karier yang lebih sesuai dengan passion mereka.
Kesimpulan
Joji telah membuktikan bahwa perubahan besar dalam karier bisa menjadi langkah yang tepat jika dilakukan dengan tujuan yang jelas dan kesungguhan. Dari seorang komedian internet yang kontroversial hingga menjadi salah satu musisi paling dihormati di dunia R&B modern, Joji menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar "Filthy Frank" atau "Pink Guy." Sebagai Joji, ia membawa musik yang penuh perasaan dan terus menyentuh hati para penggemarnya, menciptakan warisan yang unik dan menginspirasi di dunia musik.
Komentar
Posting Komentar