Langsung ke konten utama

Artist of The Week: Joji

Joji, yang lahir dengan nama George Kusunoki Miller pada 18 September 1992 di Osaka, Jepang, adalah penyanyi, penulis lagu, dan produser musik yang sukses di dunia musik R&B. Sebelum berkarier di dunia musik, Joji dikenal sebagai komedian internet dengan nama Filthy Frank dan Pink Guy di YouTube. Keputusannya untuk meninggalkan dunia YouTube demi mengejar karier musik ternyata membawa hasil yang luar biasa, menjadikannya salah satu artis R&B yang paling populer di generasinya.

Awal Kehidupan dan Karier di YouTube

Joji dibesarkan di Osaka, Jepang, dan pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya. Joji mulai dikenal di internet melalui kanal YouTube-nya, di mana ia membawakan konten komedi absurd yang menonjolkan karakter satir seperti Filthy Frank dan Pink Guy. Video-videonya sering kali menampilkan humor gelap dan gaya komedi ekstrem yang memiliki pengikut setia.

Karakternya, Filthy Frank, adalah persona yang nyeleneh dan kerap menyindir budaya internet serta tren media sosial. Kanal YouTube-nya menjadi sangat populer, bahkan mempopulerkan berbagai fenomena internet, termasuk tantangan "Harlem Shake," yang menjadi viral. Sementara itu, sebagai Pink Guy, Joji merilis album komedi yang berisi lagu-lagu lucu dan satir, seperti Pink Season (2017).

Namun, meskipun sukses besar sebagai kreator konten, Joji merasa terbatas dengan karakter komedi tersebut. Ia mulai mengalami masalah kesehatan fisik dan mental akibat tuntutan karier di YouTube, yang akhirnya mendorongnya untuk meninggalkan kanal tersebut pada tahun 2017 dan fokus pada karier musik yang lebih serius. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemarnya, tetapi ternyata menjadi langkah yang tepat untuknya.

Transisi ke Dunia Musik

Meskipun Joji pertama kali dikenal sebagai komedian, minatnya pada musik sebenarnya sudah lama ada. Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang produksi musik dan mulai menulis dan merekam lagu-lagu yang lebih serius dan emosional. Saat mulai beralih ke dunia musik, Joji membawakan karya-karya yang jauh berbeda dari konten komedi YouTube-nya. Musiknya memiliki nuansa gelap, penuh emosi, dan cenderung eksperimental, memadukan elemen R&B, lo-fi, dan hip-hop.

Di bawah nama panggung Joji, ia menandatangani kontrak dengan label musik 88rising yang dikenal mendukung artis-artis Asia dalam industri musik internasional. Debut EP-nya, In Tongues (2017), mendapat sambutan positif dan memperkenalkan Joji sebagai penyanyi dengan gaya musik yang melankolis dan lirik yang penuh perasaan. Lagu-lagu seperti "Will He" dan "Demons" menjadi populer di kalangan penggemar dan memperkuat posisinya sebagai artis yang serius di dunia musik.

Album dan Karier Musik

Setelah EP In Tongues, Joji merilis album debutnya, BALLADS 1, pada tahun 2018. Album ini termasuk single sukses seperti "Slow Dancing in the Dark," yang menjadi hit besar dan memperkenalkan Joji ke audiens yang lebih luas. BALLADS 1 mendapat pujian karena liriknya yang introspektif dan produksi yang unik, mencampurkan elemen lo-fi, R&B, dan elektronik. Album ini berhasil memuncaki Billboard R&B/Hip-Hop Albums Chart, menjadikannya sebagai artis Asia pertama yang mencapai posisi tersebut di tangga lagu tersebut.

Pada tahun 2020, Joji merilis album keduanya, Nectar, yang menampilkan lagu-lagu populer seperti "Sanctuary" dan "Run." Nectar menunjukkan perkembangan musikal Joji dengan pendekatan yang lebih beragam, termasuk kolaborasi dengan artis seperti Diplo dan Benee. Album ini sukses besar, baik secara kritis maupun komersial, dan memperkuat posisi Joji sebagai artis yang terus berkembang dan bereksperimen dengan gaya musiknya.

Gaya Musik dan Lirik

Musik Joji sering digambarkan sebagai "sad boy music" karena liriknya yang mendalam dan melankolis, membahas tema-tema seperti patah hati, kerinduan, dan kesepian. Dalam lagu-lagunya, Joji menggambarkan perasaan emosional yang kompleks, sering kali dengan lirik sederhana namun menyentuh. Suaranya yang dalam dan penuh perasaan memberikan karakter unik pada musiknya, sementara aransemen minimalis dan melodi yang muram menambah kedalaman emosional.

Pengaruh musik Joji berasal dari berbagai genre, termasuk R&B, lo-fi, dan hip-hop, serta dari artis-artis seperti Radiohead, James Blake, dan bahkan beberapa elemen musik lo-fi Jepang. Dengan gaya unik ini, Joji berhasil membangun identitas musik yang khas dan mudah dikenali.

Penerimaan dan Pengaruh dalam Budaya Pop

Keberhasilan Joji dalam beralih dari YouTube ke industri musik dianggap sebagai salah satu transformasi karier yang paling sukses. Musiknya diterima dengan baik oleh penggemar lama dan baru, dan ia mendapatkan pengakuan luas sebagai penyanyi dan penulis lagu. Pencapaian Joji membuka jalan bagi lebih banyak artis Asia untuk masuk ke pasar musik internasional dan mengukuhkan posisinya di industri musik global.

Sebagai seorang artis berdarah Jepang, Joji juga menjadi simbol keberhasilan bagi komunitas Asia di dunia hiburan, terutama melalui kolaborasinya dengan 88rising, sebuah label yang mendukung artis-artis Asia-Amerika. Joji membuktikan bahwa musisi dari berbagai latar belakang budaya bisa diterima dan diapresiasi di panggung global.

Kehidupan Pribadi

Joji dikenal sebagai sosok yang tertutup tentang kehidupan pribadinya, jarang memberikan wawancara, dan memilih untuk menjaga jarak dari sorotan media. Penggemarnya menghormati pilihannya untuk menjalani kehidupan yang lebih privat, terlebih setelah keputusannya untuk mundur dari karier YouTube yang membuatnya terkenal.

Ia lebih suka fokus pada musiknya dan terus berkarya tanpa banyak terlibat dalam kontroversi atau gosip. Meskipun kehidupannya sebagai Filthy Frank dan Pink Guy telah berakhir, ia tetap mengingat masa-masa itu dengan apresiasi, bahkan menyebut bahwa itu adalah bagian dari perjalanan yang membentuk siapa dirinya saat ini.

Diskografi dan Lagu Populer

  • EP In Tongues (2017): Lagu-lagu seperti "Will He" dan "Demons" mulai menunjukkan sisi musikalitas Joji yang lebih serius.
  • BALLADS 1 (2018): Album debut dengan hit besar "Slow Dancing in the Dark" dan "Yeah Right," yang menjadi penanda kesuksesan Joji sebagai musisi.
  • Nectar (2020): Album kedua yang memperlihatkan perkembangan artistik Joji dengan lagu-lagu seperti "Sanctuary" dan "Run."

Pengaruh dan Warisan

Joji adalah salah satu artis pertama yang berhasil memanfaatkan popularitas dari dunia media sosial dan YouTube untuk menciptakan karier musik yang serius. Dengan gaya musik yang emosional dan lirik yang menyentuh, Joji telah membangun basis penggemar yang kuat dan setia yang terus mendukung setiap karya barunya. Ia juga menjadi inspirasi bagi kreator-kreator lain yang ingin keluar dari karakter lama mereka dan mengejar karier yang lebih sesuai dengan passion mereka.

Kesimpulan

Joji telah membuktikan bahwa perubahan besar dalam karier bisa menjadi langkah yang tepat jika dilakukan dengan tujuan yang jelas dan kesungguhan. Dari seorang komedian internet yang kontroversial hingga menjadi salah satu musisi paling dihormati di dunia R&B modern, Joji menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar "Filthy Frank" atau "Pink Guy." Sebagai Joji, ia membawa musik yang penuh perasaan dan terus menyentuh hati para penggemarnya, menciptakan warisan yang unik dan menginspirasi di dunia musik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bromance on Spartacus: Vengeance, Agron & Nasir

Sebenarnya, sudah lama ingin mencoba menyaksikan serial Spartacus, hanya saja tidak seperti serial lainnya setiap season dalam Spartacus memiliki judul sendiri, sempat bingung apa bedanya antara Spartacus: Blood and Sand, Spartacus: Vengeance dan Spartacus Gods of The Arena. Ternyata Blood and Sand adalah season pertama dari Spartacus sementara Vengeance adalah season keduanya, dan Gods of The Arena lebih ke miniseri/prequel-nya, ada perbedaan diantara kedua season Spartacus, aktor pemeran utamnya berganti dari Andy Whitfield ke Liam McIntyre. Ada beberapa aktor dan aktris ternama bermain dalam film ini, masih ingat Xena: The Warrior Princess, yup, pemeran utamanya Lucy Lawless kembali berperan sebagai Lucretia. Spartacus: Vengeance Lucy Lawless as Lucretia Spartacus vs Game of Thrones Lebih banyak adegan kekerasan dan Nudity dalam serial ini dibanding Games of Thrones. Karena memang bercerita tentang masa kebesaran Romawi dimana banyak diperlihatkan adegan seks bebas dan

Actress of The Week: Taissa Farmiga

Taissa Farmiga (/ taɪˈɪsə fɑːrˈmiːɡə /; lahir 17 Agustus 1994) adalah seorang aktris Amerika. Dia memulai karirnya dalam film di drama Higher Ground (2011) yang disutradarai oleh saudara perempuannya Vera Farmiga, dan kemudian membuat debut televisi di seri FX American Horror Story: Murder House (2011), yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai Ratu Jeritan Kontemporer. Dia kemudian muncul di tiga musim lainnya, Coven (2013), Roanoke (2016), dan Apocalypse (2018). Farmiga sejak itu muncul dalam film-film seperti The Bling Ring (2013), Mindscape (2013), At Middleton (2013), The Final Girls (2015), 6 Years (2015), In a Valley of Violence (2016), Rules Don't Apply (2016), What They Had (2018), The Long Dumb Road (2018), The Nun (2018), dan The Mule (2018). Dia juga menyuarakan Raven superhero dalam film animasi Justice League vs. Teen Titans (2016) dan Teen Titans: The Judas Contract (2017). Dia membuat debut panggungnya dalam kebangkitan drama Broadway

Actor of The Week: Aaron Taylor-Johnson

Aaron Perry Taylor-Johnson (13 Juni 1990) adalah seorang aktor Inggris. Dia mulai tampil pada usia enam dan telah muncul dalam film seperti Angus, Thongs and Perfect Snooging dan The Illusionist. Dia kemudian membintangi Nowhere Boy, di mana ia memainkan John Lennon; Kick-Ass dan sekuel nya Kick-Ass 2, di mana ia memainkan David "Dave" Lizewski / Kick-Ass; dan film Godzilla. Dia dikenal sebagai Aaron Johnson sampai ia mulai menganti namanya sebagai Aaron Taylor-Johnson di Kick-Ass 2, secara legal setelah menikah sutradara Sam Taylor-Wood. Johnson mulai menjalin hubungan dengan sutradara Nowhere Boy-nya, Sam Taylor-Wood, 23 tahun lebih tua darinya. Pasangan ini mengumumkan pertunangan mereka pada premier film tersebut pada Oktober 2009. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan yang lahir sebelum menikah, Wylda Rae (lahir 7 Juli 2010) dan Romy Hero (lahir 18 Januari 2012). Johnson dan Taylor-Wood menikah di Babington House, Somerset pada 21 Juni 2012 Johnson mengadopsi