Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) adalah film animasi superhero produksi Sony Pictures Animation yang melanjutkan kisah dari Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018). Disutradarai oleh Joaquim Dos Santos, Kemp Powers, dan Justin K. Thompson, film ini membawa penonton pada perjalanan epik melintasi multiverse dengan visual yang menakjubkan dan cerita yang emosional.
Film ini menjadi salah satu film animasi paling ambisius dan revolusioner dalam sejarah modern, dengan gaya seni yang inovatif dan eksplorasi mendalam tentang identitas, tanggung jawab, serta arti menjadi seorang pahlawan.
Sinopsis
Setelah peristiwa di film pertama, Miles Morales kini telah menjadi Spider-Man di dunianya, Brooklyn, dan berusaha menyeimbangkan kehidupan sebagai pelajar serta pahlawan. Namun, kehidupannya berubah saat Gwen Stacy (Spider-Woman) kembali muncul dan membawanya ke dunia multiverse, di mana terdapat ratusan versi Spider-Man dari berbagai realitas.
Di sana, Miles bertemu dengan Spider-Man 2099 (Miguel O’Hara), pemimpin kelompok Spider-Society yang menjaga keseimbangan antar semesta. Namun, konflik muncul ketika Miles menolak mengikuti aturan “canon events” — momen tragis yang harus terjadi dalam setiap kisah Spider-Man.
Miles pun berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai Spider-Man yang berbeda, menolak takdir yang sudah ditentukan, dan berusaha menyelamatkan orang-orang yang ia cintai tanpa mengorbankan siapa pun.
Pemeran Suara
-
Shameik Moore sebagai Miles Morales / Spider-Man
-
Hailee Steinfeld sebagai Gwen Stacy / Spider-Woman
-
Oscar Isaac sebagai Miguel O’Hara / Spider-Man 2099
-
Jake Johnson sebagai Peter B. Parker
-
Issa Rae sebagai Jessica Drew / Spider-Woman
-
Daniel Kaluuya sebagai Hobie Brown / Spider-Punk
-
Jason Schwartzman sebagai The Spot (villain utama)
Visual dan Gaya Animasi
Salah satu daya tarik utama film ini adalah visualnya yang luar biasa inovatif. Setiap semesta Spider-Man digambarkan dengan gaya animasi dan warna yang berbeda, menciptakan pengalaman visual yang kaya dan unik.
Misalnya:
-
Dunia Gwen memiliki palet warna seperti lukisan watercolor pastel yang berubah sesuai emosinya.
-
Spider-Punk tampil dalam gaya komik punk Inggris tahun 80-an dengan tekstur potongan kertas.
-
Spider-Man India (Pavitr Prabhakar) membawa suasana cerah khas komik Bollywood.
Pendekatan artistik ini tidak hanya memperindah film, tetapi juga memperkuat cerita tentang keberagaman dan identitas masing-masing Spider-Man dari berbagai dunia.
Tema dan Pesan
Across the Spider-Verse mengangkat tema takdir, identitas, dan pilihan hidup. Film ini menantang konsep bahwa setiap Spider-Man harus melewati tragedi untuk menjadi pahlawan sejati. Miles Morales menunjukkan bahwa menjadi Spider-Man bukan berarti harus mengikuti pola yang sama — melainkan berani menentukan jalan sendiri.
Musik dan Emosi
Soundtrack film ini kembali memadukan hip-hop, elektronik, dan orkestra yang kuat. Musik garapan Daniel Pemberton menghadirkan atmosfer futuristik namun penuh emosi. Lagu-lagu seperti “Self Love” dan “Am I Dreaming” memperkaya perjalanan emosional Miles dan Gwen.
Selain aksi yang spektakuler, hubungan antara Miles dan Gwen menjadi pusat emosional film — penuh ketegangan, kehangatan, dan rasa kehilangan.
Penerimaan dan Kesuksesan
Dirilis pada Juni 2023, film ini mendapat pujian luas dari kritikus dan penonton di seluruh dunia. Banyak yang menilai film ini melampaui film pertamanya, baik dari segi cerita, visual, maupun kedalaman karakter.
Beberapa sorotan utama:
-
Cerita yang kompleks namun tetap mudah diikuti.
-
Pengembangan karakter Miles dan Gwen yang lebih matang.
-
Animasi revolusioner yang memecahkan batas gaya visual film animasi.
Film ini juga sukses besar di box office, meraup lebih dari $680 juta secara global, menjadikannya salah satu film animasi terlaris tahun 2023.
Akhir Cerita dan Sekuel
Film berakhir dengan cliffhanger besar, saat Miles menemukan dirinya berada di dunia lain — Earth-42 — tempat ia bertemu dengan versi gelap dirinya, The Prowler. Sementara itu, Gwen membentuk tim Spider-Man baru untuk menyelamatkannya.
Kisah ini akan berlanjut dalam film ketiga, “Spider-Man: Beyond the Spider-Verse”, yang sangat dinantikan oleh penggemar di seluruh dunia.
Kesimpulan
Spider-Man: Across the Spider-Verse bukan hanya sekadar film superhero, tetapi sebuah karya seni sinematik yang menyatukan animasi, musik, dan cerita dengan sempurna.
.jpg)
Komentar
Posting Komentar