Langsung ke konten utama

Actress of The Week: Natalie Portman

Natalie Portman adalah salah satu aktris paling berpengaruh di Hollywood, dikenal tidak hanya karena penampilan aktingnya yang luar biasa, tetapi juga karena kecerdasan dan dedikasinya terhadap berbagai isu sosial dan akademik. Lahir pada 9 Juni 1981 di Yerusalem, Israel, Portman telah membuktikan dirinya sebagai aktris yang serba bisa, dengan karier yang mencakup berbagai genre, mulai dari drama psikologis, film independen, hingga film blockbuster besar. Dalam perjalanan kariernya, Portman telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Academy Award dan Golden Globe Award.

Awal Kehidupan dan Karier

Lahir dengan nama Neta-Lee Hershlag, Natalie pindah ke Amerika Serikat bersama keluarganya ketika dia masih kecil. Dia dibesarkan di Long Island, New York, di mana bakatnya untuk seni pertunjukan mulai terlihat. Pada usia 12 tahun, Portman mendapatkan terobosan besar dalam film pertamanya, Léon: The Professional (1994), di mana dia memerankan karakter Mathilda, seorang gadis muda yang terlibat dengan seorang pembunuh bayaran. Meskipun masih sangat muda, Portman menunjukkan bakat akting yang mendalam, yang membuatnya langsung diperhatikan oleh industri film.

Kesuksesan di Dunia Film

Setelah debutnya yang mengesankan, Portman melanjutkan untuk mengambil berbagai peran yang menantang, menghindari tipe peran yang bisa membatasi perkembangan kariernya. Pada akhir 1990-an, ia mendapatkan perhatian lebih besar dengan memerankan Padmé Amidala dalam trilogi prekuel Star Wars (1999-2005), yang memperkenalkannya kepada penonton global. Peran Padmé adalah salah satu karakter yang paling ikonik dalam sejarah perfilman dan memberikan Natalie kesempatan untuk menampilkan kekuatan emosional dan fisiknya dalam sebuah franchise yang sangat populer.

Di luar Star Wars, Portman mulai memperluas cakupan peran-perannya. Pada tahun 2004, dia tampil memukau dalam film Closer, yang disutradarai oleh Mike Nichols. Penampilannya sebagai Alice, seorang penari telanjang yang penuh misteri dan emosi, membuatnya meraih Golden Globe Award untuk Aktris Pendukung Terbaik, serta nominasi Oscar pertamanya.

Puncak Karier dengan Black Swan

Salah satu titik tertinggi dalam karier Natalie Portman datang dengan film Black Swan (2010). Dalam film yang disutradarai oleh Darren Aronofsky ini, Portman memerankan Nina Sayers, seorang balerina yang mengalami gangguan psikologis ketika dia bersiap untuk memainkan peran ganda dalam Swan Lake. Penampilan Portman yang penuh intensitas, termasuk persiapannya yang fisik dan emosional untuk peran balerina, dipuji sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa. Portman menjalani pelatihan balet intensif selama berbulan-bulan untuk memerankan karakternya, menunjukkan dedikasi ekstrem terhadap seni akting.

Perannya dalam Black Swan membuat Portman memenangkan Academy Award untuk Aktris Terbaik, serta berbagai penghargaan lain termasuk BAFTA dan Screen Actors Guild Award. Film ini memperkuat reputasinya sebagai salah satu aktris paling berbakat di generasinya.

Film-Film Lain dan Diversifikasi Karier

Setelah kesuksesan Black Swan, Portman terus memilih proyek-proyek yang beragam. Dia tampil dalam film-film yang berkisar dari drama independen hingga blockbuster besar. Pada tahun 2015, Portman memerankan Jacqueline Kennedy dalam film Jackie, yang menggambarkan kehidupan First Lady Amerika Serikat setelah pembunuhan suaminya, Presiden John F. Kennedy. Portman kembali mendapat pujian kritis dan nominasi Oscar atas perannya yang mendalam dan penuh nuansa emosional.

Selain drama serius, Portman juga tampil dalam dunia film superhero sebagai Jane Foster dalam franchise Thor dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Meskipun awalnya dia memerankan ilmuwan yang cerdas dan kuat dalam dua film Thor pertama, Portman kembali dalam Thor: Love and Thunder (2022) dengan peran yang lebih signifikan sebagai Mighty Thor, di mana karakternya menjadi pahlawan super dengan kekuatan Mjolnir. Kembalinya Portman ke MCU menjadi sorotan besar, dan penampilannya membawa dimensi baru pada karakter Jane Foster.

Kehidupan Akademik dan Aktivisme

Di luar dunia film, Natalie Portman juga dikenal karena kecerdasannya dan dedikasinya terhadap pendidikan. Portman adalah lulusan Harvard University, di mana dia meraih gelar sarjana di bidang psikologi. Selama masa kuliahnya, Portman berhasil menyeimbangkan karier aktingnya yang sedang berkembang dengan pendidikan akademiknya, menunjukkan dedikasinya untuk selalu berkembang dalam segala aspek kehidupan.

Sebagai seorang akademisi, Portman juga menulis beberapa makalah penelitian ilmiah yang diterbitkan di jurnal terkemuka. Kecerdasannya di luar layar menjadikannya panutan bagi banyak orang, khususnya bagi perempuan muda yang melihat Portman sebagai contoh keberhasilan dalam dunia hiburan dan akademik.

Portman juga dikenal sebagai aktivis yang vokal, khususnya dalam isu-isu hak asasi manusia, feminisme, dan hak-hak hewan. Dia adalah pendukung kuat gerakan Time's Up, yang bertujuan untuk melawan pelecehan seksual di tempat kerja, dan sering berbicara tentang ketidaksetaraan gender di industri film. Selain itu, Portman adalah seorang vegetarian yang berkomitmen dan kemudian menjadi vegan, berbicara secara terbuka tentang keputusannya untuk tidak mengonsumsi produk hewani karena alasan etis.

Penyutradaraan dan Produksi

Selain berakting, Natalie Portman juga mulai merambah dunia penyutradaraan dan produksi. Pada tahun 2015, dia membuat debut penyutradaraannya dengan film A Tale of Love and Darkness, yang diadaptasi dari novel karya Amos Oz. Film ini mendapat pujian kritis dan menunjukkan bahwa Portman memiliki keterampilan di belakang kamera, selain kemampuannya di depan layar.

Sebagai produser, Portman terus mencari proyek-proyek yang menantang dan bermakna, menunjukkan dedikasinya untuk mendukung cerita-cerita yang relevan dan penting.

Kehidupan Pribadi

Natalie Portman menikah dengan Benjamin Millepied, seorang koreografer yang dia temui selama pembuatan Black Swan. Pasangan ini menikah pada 2012 dan memiliki dua anak. Meskipun sangat terkenal, Portman dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga privasi kehidupan keluarganya.

Kesimpulan

Natalie Portman adalah aktris yang sangat berbakat, cerdas, dan berpengaruh di Hollywood. Dengan karier yang luar biasa di depan kamera dan kesuksesan di dunia akademik, dia adalah salah satu bintang yang paling dikagumi dan dihormati di industri hiburan. Kemampuannya untuk menyeimbangkan berbagai peran kompleks dalam film-film besar dan kecil, ditambah dengan komitmennya terhadap pendidikan dan aktivisme, menjadikannya panutan yang inspiratif bagi banyak orang di seluruh dunia. Portman terus memperluas jangkauan artistiknya dan memberikan pengaruh positif, baik di dalam maupun di luar layar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bromance on Spartacus: Vengeance, Agron & Nasir

Sebenarnya, sudah lama ingin mencoba menyaksikan serial Spartacus, hanya saja tidak seperti serial lainnya setiap season dalam Spartacus memiliki judul sendiri, sempat bingung apa bedanya antara Spartacus: Blood and Sand, Spartacus: Vengeance dan Spartacus Gods of The Arena. Ternyata Blood and Sand adalah season pertama dari Spartacus sementara Vengeance adalah season keduanya, dan Gods of The Arena lebih ke miniseri/prequel-nya, ada perbedaan diantara kedua season Spartacus, aktor pemeran utamnya berganti dari Andy Whitfield ke Liam McIntyre. Ada beberapa aktor dan aktris ternama bermain dalam film ini, masih ingat Xena: The Warrior Princess, yup, pemeran utamanya Lucy Lawless kembali berperan sebagai Lucretia. Spartacus: Vengeance Lucy Lawless as Lucretia Spartacus vs Game of Thrones Lebih banyak adegan kekerasan dan Nudity dalam serial ini dibanding Games of Thrones. Karena memang bercerita tentang masa kebesaran Romawi dimana banyak diperlihatkan adegan seks bebas dan

Actor of The Week: Aaron Taylor-Johnson

Aaron Perry Taylor-Johnson (13 Juni 1990) adalah seorang aktor Inggris. Dia mulai tampil pada usia enam dan telah muncul dalam film seperti Angus, Thongs and Perfect Snooging dan The Illusionist. Dia kemudian membintangi Nowhere Boy, di mana ia memainkan John Lennon; Kick-Ass dan sekuel nya Kick-Ass 2, di mana ia memainkan David "Dave" Lizewski / Kick-Ass; dan film Godzilla. Dia dikenal sebagai Aaron Johnson sampai ia mulai menganti namanya sebagai Aaron Taylor-Johnson di Kick-Ass 2, secara legal setelah menikah sutradara Sam Taylor-Wood. Johnson mulai menjalin hubungan dengan sutradara Nowhere Boy-nya, Sam Taylor-Wood, 23 tahun lebih tua darinya. Pasangan ini mengumumkan pertunangan mereka pada premier film tersebut pada Oktober 2009. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan yang lahir sebelum menikah, Wylda Rae (lahir 7 Juli 2010) dan Romy Hero (lahir 18 Januari 2012). Johnson dan Taylor-Wood menikah di Babington House, Somerset pada 21 Juni 2012 Johnson mengadopsi

Actress of The Week: Taissa Farmiga

Taissa Farmiga (/ taɪˈɪsə fɑːrˈmiːɡə /; lahir 17 Agustus 1994) adalah seorang aktris Amerika. Dia memulai karirnya dalam film di drama Higher Ground (2011) yang disutradarai oleh saudara perempuannya Vera Farmiga, dan kemudian membuat debut televisi di seri FX American Horror Story: Murder House (2011), yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai Ratu Jeritan Kontemporer. Dia kemudian muncul di tiga musim lainnya, Coven (2013), Roanoke (2016), dan Apocalypse (2018). Farmiga sejak itu muncul dalam film-film seperti The Bling Ring (2013), Mindscape (2013), At Middleton (2013), The Final Girls (2015), 6 Years (2015), In a Valley of Violence (2016), Rules Don't Apply (2016), What They Had (2018), The Long Dumb Road (2018), The Nun (2018), dan The Mule (2018). Dia juga menyuarakan Raven superhero dalam film animasi Justice League vs. Teen Titans (2016) dan Teen Titans: The Judas Contract (2017). Dia membuat debut panggungnya dalam kebangkitan drama Broadway