Langsung ke konten utama

Artist of The Week: Harry Styles

Harry Styles adalah salah satu penyanyi, penulis lagu, dan aktor paling berpengaruh di dunia saat ini. Terkenal karena bakatnya yang luar biasa, karisma yang memukau, dan gaya fesyen yang eksentrik, Styles telah berhasil membangun karier solo yang sukses setelah memulai debutnya sebagai anggota boyband terkenal, One Direction. Lahir pada 1 Februari 1994 di Redditch, Worcestershire, Inggris, Harry Styles telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bintang terbesar di dunia musik modern, dengan pengaruh yang melampaui batas-batas industri hiburan.

Awal Karier dan Kesuksesan dengan One Direction

Harry Styles pertama kali menarik perhatian publik saat mengikuti audisi untuk acara pencarian bakat The X Factor pada tahun 2010. Meskipun ia tidak berhasil lolos sebagai penyanyi solo, juri The X Factor melihat potensi yang besar dalam dirinya dan menggabungkan Styles dengan empat peserta lain, yakni Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, dan Louis Tomlinson, untuk membentuk boyband yang kemudian dikenal sebagai One Direction.

One Direction dengan cepat menjadi fenomena global. Meskipun mereka tidak memenangkan The X Factor, mereka mendapatkan kontrak rekaman dengan Simon Cowell dan merilis album debut mereka, Up All Night (2011), yang langsung melejit ke puncak tangga lagu di berbagai negara. Dengan hits seperti "What Makes You Beautiful," One Direction menjadi salah satu boyband paling sukses dalam sejarah, menjual jutaan album dan mengadakan tur dunia yang selalu laris manis.

Sebagai salah satu anggota paling menonjol, Harry Styles dikenal dengan suaranya yang khas, pesonanya di atas panggung, dan kepribadiannya yang ramah. Selama lima tahun berikutnya, One Direction merilis lima album studio yang semuanya sukses besar, namun pada tahun 2015, Zayn Malik meninggalkan grup, dan setahun kemudian, One Direction mengumumkan bahwa mereka akan menjalani hiatus.

Karier Solo dan Album Debut

Setelah hiatus One Direction, Harry Styles memulai karier solonya dengan penuh percaya diri. Pada tahun 2017, ia merilis album debut solonya yang berjudul Harry Styles. Album ini menerima pujian kritis yang luar biasa, dan menampilkan single utama "Sign of the Times," sebuah lagu rock balada yang menunjukkan sisi musikal Styles yang lebih matang dan eksperimental.

Harry Styles menggabungkan berbagai pengaruh musik, termasuk rock klasik, pop, dan folk, dengan lirik yang introspektif dan aransemen yang kompleks. Album ini berhasil meraih posisi puncak di berbagai tangga lagu internasional dan menunjukkan bahwa Styles mampu berdiri sendiri sebagai seorang artis solo, terpisah dari bayang-bayang One Direction.

Evolusi Gaya dan Keberhasilan Lanjutan

Harry Styles tidak hanya dikenal karena musiknya, tetapi juga karena gayanya yang unik dan tidak konvensional. Ia sering bermain dengan gender dan stereotip fesyen, mengenakan pakaian yang dianggap "tidak biasa" untuk pria dalam konteks budaya populer. Dari gaun hingga setelan berbunga-bunga, Styles telah menjadi ikon fesyen yang merangkul kebebasan berekspresi dan individualitas.

Pada tahun 2019, Styles merilis album keduanya, Fine Line, yang menerima sambutan yang sangat positif. Album ini menunjukkan evolusi artistiknya dengan perpaduan genre yang lebih beragam, termasuk pop, funk, dan psychedelic rock. Single seperti "Watermelon Sugar," "Adore You," dan "Falling" menjadi hits besar dan semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu bintang pop terbesar di dunia.

Fine Line juga dipuji karena keterbukaan Styles dalam mengekspresikan emosi dan kerentanannya, menjadikan album ini sebagai salah satu karya musik paling personal dalam kariernya. Album ini sukses komersial, debut di nomor satu di Billboard 200, dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Grammy Award untuk Best Pop Solo Performance untuk lagu "Watermelon Sugar" pada tahun 2021.

Karier Akting dan Proyek Lainnya

Selain sukses di dunia musik, Harry Styles juga merambah ke dunia akting. Debut aktingnya datang pada tahun 2017 dalam film perang Dunkirk, yang disutradarai oleh Christopher Nolan. Dalam film ini, Styles memerankan seorang tentara muda yang terjebak di Dunkirk selama Perang Dunia II. Meskipun ini adalah peran akting pertamanya di layar lebar, Styles menerima pujian untuk penampilannya yang kuat dan meyakinkan.

Styles juga terus menunjukkan minatnya dalam fesyen dengan sering berkolaborasi dengan merek-merek ternama seperti Gucci. Ia menjadi salah satu selebriti yang paling berpengaruh dalam dunia fesyen, sering muncul di majalah-majalah mode terkemuka dan menjadi panutan bagi banyak orang muda yang mencari inspirasi dalam cara mereka mengekspresikan diri.

Dampak dan Pengaruh Budaya

Harry Styles tidak hanya dikenal karena bakatnya, tetapi juga karena keberaniannya untuk menentang norma dan merangkul keragaman dalam segala bentuknya. Ia menjadi simbol untuk inklusivitas, menerima dan merayakan berbagai identitas gender dan orientasi seksual, serta mengadvokasi masalah-masalah sosial seperti kesehatan mental.

Gaya dan musik Styles yang unik telah mempengaruhi generasi baru artis dan penggemar. Ia menginspirasi banyak orang untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa takut dihakimi, dan untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan cara yang paling autentik.

Kesimpulan

Harry Styles adalah contoh sempurna dari seorang artis yang tidak hanya memiliki bakat luar biasa tetapi juga keberanian untuk menantang norma dan berinovasi. Dari seorang remaja yang bergabung dengan boyband terkenal hingga menjadi bintang solo yang mendefinisikan ulang musik pop dan gaya fesyen, Styles telah menempuh perjalanan yang luar biasa dalam kariernya.

Dengan suara yang khas, kemampuan untuk menciptakan musik yang mendalam dan emosional, serta gaya fesyen yang berani dan inovatif, Harry Styles telah menjadi salah satu ikon terbesar dalam budaya populer modern. Kariernya yang terus berkembang menunjukkan bahwa ia adalah seorang artis yang akan terus berinovasi dan menginspirasi generasi mendatang.

Video Clip



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bromance on Spartacus: Vengeance, Agron & Nasir

Sebenarnya, sudah lama ingin mencoba menyaksikan serial Spartacus, hanya saja tidak seperti serial lainnya setiap season dalam Spartacus memiliki judul sendiri, sempat bingung apa bedanya antara Spartacus: Blood and Sand, Spartacus: Vengeance dan Spartacus Gods of The Arena. Ternyata Blood and Sand adalah season pertama dari Spartacus sementara Vengeance adalah season keduanya, dan Gods of The Arena lebih ke miniseri/prequel-nya, ada perbedaan diantara kedua season Spartacus, aktor pemeran utamnya berganti dari Andy Whitfield ke Liam McIntyre. Ada beberapa aktor dan aktris ternama bermain dalam film ini, masih ingat Xena: The Warrior Princess, yup, pemeran utamanya Lucy Lawless kembali berperan sebagai Lucretia. Spartacus: Vengeance Lucy Lawless as Lucretia Spartacus vs Game of Thrones Lebih banyak adegan kekerasan dan Nudity dalam serial ini dibanding Games of Thrones. Karena memang bercerita tentang masa kebesaran Romawi dimana banyak diperlihatkan adegan seks bebas dan

Actor of The Week: Aaron Taylor-Johnson

Aaron Perry Taylor-Johnson (13 Juni 1990) adalah seorang aktor Inggris. Dia mulai tampil pada usia enam dan telah muncul dalam film seperti Angus, Thongs and Perfect Snooging dan The Illusionist. Dia kemudian membintangi Nowhere Boy, di mana ia memainkan John Lennon; Kick-Ass dan sekuel nya Kick-Ass 2, di mana ia memainkan David "Dave" Lizewski / Kick-Ass; dan film Godzilla. Dia dikenal sebagai Aaron Johnson sampai ia mulai menganti namanya sebagai Aaron Taylor-Johnson di Kick-Ass 2, secara legal setelah menikah sutradara Sam Taylor-Wood. Johnson mulai menjalin hubungan dengan sutradara Nowhere Boy-nya, Sam Taylor-Wood, 23 tahun lebih tua darinya. Pasangan ini mengumumkan pertunangan mereka pada premier film tersebut pada Oktober 2009. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan yang lahir sebelum menikah, Wylda Rae (lahir 7 Juli 2010) dan Romy Hero (lahir 18 Januari 2012). Johnson dan Taylor-Wood menikah di Babington House, Somerset pada 21 Juni 2012 Johnson mengadopsi

Actress of The Week: Taissa Farmiga

Taissa Farmiga (/ taɪˈɪsə fɑːrˈmiːɡə /; lahir 17 Agustus 1994) adalah seorang aktris Amerika. Dia memulai karirnya dalam film di drama Higher Ground (2011) yang disutradarai oleh saudara perempuannya Vera Farmiga, dan kemudian membuat debut televisi di seri FX American Horror Story: Murder House (2011), yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai Ratu Jeritan Kontemporer. Dia kemudian muncul di tiga musim lainnya, Coven (2013), Roanoke (2016), dan Apocalypse (2018). Farmiga sejak itu muncul dalam film-film seperti The Bling Ring (2013), Mindscape (2013), At Middleton (2013), The Final Girls (2015), 6 Years (2015), In a Valley of Violence (2016), Rules Don't Apply (2016), What They Had (2018), The Long Dumb Road (2018), The Nun (2018), dan The Mule (2018). Dia juga menyuarakan Raven superhero dalam film animasi Justice League vs. Teen Titans (2016) dan Teen Titans: The Judas Contract (2017). Dia membuat debut panggungnya dalam kebangkitan drama Broadway