Aku tidak pernah berpikir bisa menjadi seorang model, aku memang tipe seorang pemalu yang tidak percaya diri. Bahkan sewaktu SMA aku adalah seorang kutu buku, terbiasa berpakaian rapi dan berkacamata. Tapi semuanya berubah saat aku bertemu Henry seorang Super Male Model kelahiran Manchester, Inggris. Saat itu aku sedang training sebagai seorang bellboy (jangan tanya kenapa orang sebrilian aku berakhir menjadi seorang bellboy...) di salah satu hotel di Bandung, saat itu untuk pertama kalinya diadakan Fashion Week di hotel tempat aku PKL. Banyak sekali model-model cantik dengan kaki jengjang berdatangan. Sementara para senior bellboyku saling berebut mengantarkan model-model cantik itu, aku terpaksa harus mengantarkan 2 orang model pria, ya jumlah mereka memang jauh lebih sedikit dibanding model wanita, dan itulah pertama kalinya aku bertemu dengan Henry. Dia sangat baik dan ramah, jauh dari tipikal model pada umunya. Suatu hari saat para model itu punya waktu luang, mereka berencana untuk mencari tempat nongrong di Bandung, Henry meminta aku menjadi guide-nya. Aku setuju karena Henry menawarkan upah yang lumayan dan tiket masuk Fashion Show, dan lagi aku pikir kapan lagi aku bisa bersenang-senag dengan para model. Aku kemudian dikenalkan dengan teman-temnnya dan dua orang model yang sangat dekat dengannya Marissa dan Sarah. Akupun membawa mereka berjalan-jalan berkeliling Bandung dan kita berakhir di sebuah Night Club.
Merekapun membeli banyak minuman dan berdansa dengan liar, sempat membuat aku shock lifestyle mereka. Aku terpaksa harus mengantar Henry ke kamarnya karena dia mabuk berat, teman sekamarnya bahkan terlihat belum pulang. Keesokan harinya aku kembali bertemu dengan Henry, hari itu dia check out dari hotel, dia berterima kasih padaku atas semua yang aku lakukan dan aku bahkan terkejut saat dia memberikan baju-baju brandednya membuat para seniorku iri. Dan yang paling mengejutkan adalah ketika Marissa bilang kalau aku punya potensi untuk menjadi seorang model, dan Henry menyetujui hal itu. Henry berjanji akan kembali ke Bandung dan mengajak aku hang out lagi.
Sebenarnya, sudah lama ingin mencoba menyaksikan serial Spartacus, hanya saja tidak seperti serial lainnya setiap season dalam Spartacus memiliki judul sendiri, sempat bingung apa bedanya antara Spartacus: Blood and Sand, Spartacus: Vengeance dan Spartacus Gods of The Arena. Ternyata Blood and Sand adalah season pertama dari Spartacus sementara Vengeance adalah season keduanya, dan Gods of The Arena lebih ke miniseri/prequel-nya, ada perbedaan diantara kedua season Spartacus, aktor pemeran utamnya berganti dari Andy Whitfield ke Liam McIntyre. Ada beberapa aktor dan aktris ternama bermain dalam film ini, masih ingat Xena: The Warrior Princess, yup, pemeran utamanya Lucy Lawless kembali berperan sebagai Lucretia. Spartacus: Vengeance Lucy Lawless as Lucretia Spartacus vs Game of Thrones Lebih banyak adegan kekerasan dan Nudity dalam serial ini dibanding Games of Thrones. Karena memang bercerita tentang masa kebesaran Romawi dimana banyak diperlihatkan adegan seks bebas dan
Komentar
Posting Komentar