Langsung ke konten utama

Movie of The Week: Dear Evan Hansen

"Dear Evan Hansen": Mengangkat Emosi dan Kepribadian Dalam Sebuah Kisah Menyentuh

"Dear Evan Hansen" adalah adaptasi film dari musikal Broadway yang berjudul sama, yang pertama kali tampil di panggung pada tahun 2016 dan mendapatkan pujian besar dari kritikus dan penggemar. Film ini, yang dirilis pada tahun 2021, menghadirkan kembali kisah yang menggugah emosi tentang cinta, persahabatan, dan perjuangan pribadi.

Dikisahkan oleh Stephen Chbosky sebagai sutradara, "Dear Evan Hansen" mengisahkan kisah seorang remaja bernama Evan Hansen, yang diperankan oleh Ben Platt (yang juga berperan sebagai Evan di panggung). Evan adalah seorang remaja yang kesepian, canggung, dan memiliki kecenderungan cemas sosial. Setelah sebuah surat yang ditujukan untuk dirinya secara tak sengaja berakhir di tangan keluarga seorang teman sekelas yang meninggal, kisah rumit dimulai.

Film ini menghadirkan banyak momen emosional dan keseharian dalam hidup Evan. Dalam upaya untuk memenuhi keinginan ibu dari teman sekelas yang meninggal, Evan memutuskan untuk mengubah kebenaran tentang hubungannya dengan teman tersebut. Namun, kebohongannya ini memicu serangkaian peristiwa yang berdampak mendalam pada hidupnya sendiri, teman-temannya, dan keluarga.

Kekuatan utama dari "Dear Evan Hansen" terletak pada kualitas akting para pemainnya. Ben Platt memberikan penampilan yang sangat kuat sebagai Evan Hansen, menggambarkan dengan sangat mendalam perjuangan batin karakternya. Keahliannya dalam menyampaikan lirik-lirik emosional dari lagu-lagu musikal ini membawa penonton masuk ke dalam pikiran dan perasaan karakternya.

Film ini juga menggabungkan musik yang indah dan lirik-lirik yang penuh arti, yang menjadi ciri khas dari musikal aslinya. Lagu-lagu seperti "Waving Through a Window" dan "You Will Be Found" berhasil menghadirkan lapisan emosi yang lebih dalam dalam narasi.

Namun, film ini juga mendapat sejumlah kritik terutama terkait casting Ben Platt yang berperan sebagai remaja, padahal usianya jauh di atas karakter yang dimainkannya. Meskipun demikian, penampilan Platt yang penuh dedikasi mampu menangkap inti perjuangan karakter Evan dengan baik.

"Dear Evan Hansen" menghadirkan kisah yang menyingkap luka batin, kebutuhan untuk diterima, dan arti pentingnya kejujuran. Meskipun mengangkat tema yang kompleks, film ini berhasil menghadirkan pesan positif tentang pentingnya empati dan dukungan di tengah perjalanan hidup yang penuh tantangan.

Secara keseluruhan, "Dear Evan Hansen" adalah film yang menyentuh dan menggugah emosi, menggambarkan perjuangan remaja dalam menghadapi rasa sendirian, cemas sosial, dan keinginan untuk diterima. Dengan pengemasan musikal yang kuat dan akting yang mengesankan, film ini memberikan pengalaman yang mendalam dan menginspirasi bagi para penontonnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bromance on Spartacus: Vengeance, Agron & Nasir

Sebenarnya, sudah lama ingin mencoba menyaksikan serial Spartacus, hanya saja tidak seperti serial lainnya setiap season dalam Spartacus memiliki judul sendiri, sempat bingung apa bedanya antara Spartacus: Blood and Sand, Spartacus: Vengeance dan Spartacus Gods of The Arena. Ternyata Blood and Sand adalah season pertama dari Spartacus sementara Vengeance adalah season keduanya, dan Gods of The Arena lebih ke miniseri/prequel-nya, ada perbedaan diantara kedua season Spartacus, aktor pemeran utamnya berganti dari Andy Whitfield ke Liam McIntyre. Ada beberapa aktor dan aktris ternama bermain dalam film ini, masih ingat Xena: The Warrior Princess, yup, pemeran utamanya Lucy Lawless kembali berperan sebagai Lucretia. Spartacus: Vengeance Lucy Lawless as Lucretia Spartacus vs Game of Thrones Lebih banyak adegan kekerasan dan Nudity dalam serial ini dibanding Games of Thrones. Karena memang bercerita tentang masa kebesaran Romawi dimana banyak diperlihatkan adegan seks bebas dan...

Actress of The Week: Florence Pugh

Florence Pugh adalah aktris Inggris yang dikenal karena kemampuan aktingnya yang luar biasa dan pemilihan peran yang beragam. Sejak debutnya, ia telah membintangi berbagai film, mulai dari drama sejarah hingga film horor psikologis dan aksi blockbuster. Pugh mendapatkan pengakuan internasional setelah perannya dalam Lady Macbeth (2016) dan semakin bersinar dengan film seperti Midsommar (2019), Little Women (2019), serta perannya sebagai Yelena Belova dalam Marvel Cinematic Universe. Profil Singkat Nama Lengkap: Florence Rose Pugh Tanggal Lahir: 3 Januari 1996 Tempat Lahir: Oxford, Inggris Tinggi: 162 cm Kewarganegaraan: Inggris Profesi: Aktris Awal Karier dan Terobosan Besar Florence Pugh memulai karier aktingnya pada tahun 2014 melalui film The Falling , di mana ia beradu akting dengan Maisie Williams . Namun, terobosan besarnya datang dua tahun kemudian dengan perannya dalam film Lady Macbeth (2016) . Dalam film ini, ia memerankan seorang wanita muda yang terperangkap dalam ...

Artist of The Week: Aitch

Aitch mulai menulis lirik rap sejak masih remaja dan sering tampil di lingkungannya di Manchester. Kariernya mulai naik ketika ia merilis lagu Straight Rhymez (2018), yang viral di YouTube dan mendapatkan perhatian dari banyak produser dan rapper terkenal di Inggris, termasuk Stormzy dan Skepta . Keberhasilannya menarik perhatian label besar, dan pada tahun 2019, ia merilis single Taste (Make It Shake) yang langsung menjadi hit, masuk ke Top 10 UK Singles Chart dan menandai awal kesuksesan komersialnya. Lagu dan Album Terkenal Taste (Make It Shake) (2019) Lagu yang membawanya ke puncak tangga lagu Inggris dan menjadi viral di berbagai platform streaming. Rain (2020) feat. AJ Tracey Salah satu lagu kolaborasi terbesar yang memperkuat reputasinya di dunia hip-hop Inggris. Learning Curve (2021) Lagu yang menunjukkan perkembangan musikalitasnya dengan beat yang lebih matang dan lirik yang lebih reflektif. Baby (2022) feat. Ashanti Lagu ini mengambil sampel dari hit klasik Rock wit U mi...